Selepas Bayang



Sentuhanmu kabut hanya tinggal embun yang tak basah. Kusimpan rambut sehelai bekas jatuh di pundakmu yang memerah. Yang dulu kuambil pakai bibir yang kini kaku pecah.

Sambil memeluk bayang kuraba malam-malam yang tertinggal di punggung. Lantas kuberikan senyum sederhana, karena terasa sakit bila kutarik kedua kutub bibirku lebih menjauh lagi ; aku tak rela berdarah kecuali karena ulah gigimu. Tapi di mataku hanya ada kunang kunang yang kuciptakan sendiri di dalam kamar -bukan wajahmu.

Ah cukup dengan itu. Kuletakkan tangan di atas bantal. Tak kutemukan lagi permukaannya yang basah oleh rambut panjang kusut berpeluh. Aku kering, badanku hangus. Terbakar gairah sampai ke tulang.

27 Agustus 2016

Related Posts:

Sajak Pecinta Euceu Krim




"Jilat saja terus sampai habis

Diam pun tak mencegahnya meleleh
Setidaknya kau sudah menikmati


Jangan terlalu lama kau biarkan di pendingin

Sebelum ada tandamu padanya
Maka kau akan lebih gigil
Membeku
Jika bukan kau yang menikmati
Atau menemukannya sudah tercicipi"


11 Agustus 2016

Related Posts:

Dalam Malam



Langit gelagatmu kelam
Di matamu bulan sayup memicing redup
Helai rambutmu bertudung malam
Di antara bibirmu angin tertutup


Kau telan suaramu dalam-dalam
Semesta kau simpan sendiri
Aku bersandar pada pualam
Menerka bentuk awan untuk mengerti


09 Agustus 2016

Related Posts:

Kerinduan Penyair




"Aku bukan sedang menulis

Aku sedang merayumu
Aku bukan sedang melukis
Aku sedang mencumbui lekuk tubuhmu
Begitu kukira seniman merindu
Langit hanya semata kaki
Bila sedang mencinta
Persembahan eksklusif maha rasa
Cipta wujud maha karya
dan setidaknya, itu tidak membuatmu ternoda"


08 Agustus 2016

Related Posts:

Balada Kerang



Kerang berlumpur pun tetap menyimpan mutiara
Perlakuan sederhana yang tak dimengerti samudera
Ia yang menyeret hempas!
Menggulung gulingkan
Teriak! menderu gema


Bercermin lautan terbayang dunia
Serupa
Bergelombang serapah
Palung amarah
Arus saing! enggan mengalah
 

 Aku Kau Kerang
Tetap menyimpan terang
Hati dalam cangkang


08 Agustus 2016

Related Posts:

Debar


Kugenggam pepudaran citramu
Tapi tak sampai kubelenggu
Serupa lepas tanpa terkupas

Kukepalkan jari-jari rusuk!
Tak kubiarkan caci menusuk
Masuk

Kau senilai jantung
Debarmu
Senada nadiku

Dari sini aku masih menghitung


5 Agustus 2016

Related Posts:

Recent Post

Recent Posts Widget