HUJAN PADA MALAM DI MINGGU AKHIR



Aku katakan ini
Pada malam di minggu akhir
Yang sama gelapnya
Seperti malam-malam di punggungku
Yang sama jumlahnya
Seperti senar-senar yang kucumbu
Semesra angin pada daun
Selembut awan pada bulan
Setia seperti predikat pada objeknya

Terus menderas
Mengucur menggaduh di hitam lepas
Mengacaukan metronom alam
Parade di tanah yang basah
Yang tak terlihat oleh kawannya bulan
Mereka yang tidak perlu matahari untuk tahu keadaan bumi
Mengintip di antara kekosongan awan

Dan aku akan bertanya kepadamu
Mampukah matamu berkedip sebanyak itu?
Mampukah bibirmu bergumam secepat itu?
Mampukah tenggorokanmu menelan liur sebanjir itu?
Dan mampukah kau mengingat aku
Sesering percik yang terjadi di tanah basah itu?

Aku katakan ini
Pada malam di minggu akhir
Otakku merekam namamu Nisa
Dan hatiku selalu memutar ulangkannya
Setiap tetes yang jatuh itulah ketukannya
Aku katakan ini
Pada malam di minggu akhir

Related Posts:

Sajak Tusuk Gigi



Sentuhanmu kabut tanpa nyala disundut
Di antara rambut bias rona mengerucut
Senja ini aku terhanyut
Dilindung sunyi nyanyian burung bersaut

                Telaga liar hunian suaka
                Bukti bumiku bernadi
               Anginmu hembus semesta
               Adalah napas kami

Dadaku teriris lima senti
Setiap melihat tusuk gigi
Nyatanya kau manifestasi
Bagi yang masih ingin makan pakai gigi

                Namun kulihat kau dibungkus rapi
               Di dalam laci-laci dan lemari
               Ditulisi hitam di atas putih
               Atau masih ingatkah meja ini?
               Barangkali,
               Salah satu organmu
               Dimutilasi
               Maafkan kami sambil menggali
               Menanam kembali sekali-sekali
               Operasi untuk paru-paru kami

Karawang, 12 September 2019

Related Posts:

Recent Post

Recent Posts Widget