Sentuhanmu kabut tanpa nyala disundut
Di antara rambut bias rona mengerucut
Senja ini aku terhanyut
Dilindung sunyi nyanyian burung bersaut
Telaga liar hunian suaka
Bukti bumiku bernadi
Anginmu hembus semesta
Adalah napas kami
Dadaku teriris lima senti
Setiap melihat tusuk gigi
Nyatanya kau manifestasi
Bagi yang masih ingin makan pakai gigi
Namun kulihat kau dibungkus rapi
Di dalam laci-laci dan lemari
Ditulisi hitam di atas putih
Atau masih ingatkah meja ini?
Barangkali,
Salah satu organmu
Dimutilasi
Maafkan kami sambil menggali
Menanam kembali sekali-sekali
Operasi untuk paru-paru kami
Karawang, 12 September 2019
0 Response to "Sajak Tusuk Gigi"
Post a Comment